Tengko Pembinaan Bahasa
PERATURAN BAHASA
MUQADDIMAH
- Tajdidunniyyat. Perbaiki dan perbaharui niat LILLAHI TA’ALA bukan yang lainnya agar pahala menuntut ilmu tercatat tanpa cacat dan berkah ilmunya menjadi syafaat bagi diri dan orangtua dan guru.
- Masing-masing individu harus selalu mengkondisikan diri agar mampu memahami cara tepat dan cepat belajar yang pasti akan berbeda-beda setiap orang sesuai kemampuan yang telah Allah anugerahkan.
- Peraturan Bahasa dimaksudkan untuk mendorong kesadaran bahasa santri yaitu bahasa Arab sebagai bahasa pengantar seluruh pelajaran pondok yang berkenaan dengan DIRASAH ISLAMIYYAH, dan bahasa Inggris sebagai modal santri santriwati agar lebih mudah melanjutkan pendidikan lebih tinggi dimanapun dan sebagai modal pergaulan internasional.
PERATURAN UMUM BERBAHASA
I. Diwajibkan kepada seluruh santri/santriwati untuk :
- Mengikuti mufrodat pagi setelah tahfidz shubuh
- Membawa buku vocabulary setiap mufrodat pagi
- Menyetor mufrodat yang telah diberikan batas sampai jam 10 malam
- Mengumpulkan buku vocabulary pada malam ahad selambat lambatnya jam 12 malam
- Memakai seragam hitam putih dan sepatu pada saat malam muhadatsah
- Menyetorkan teks pidato 3 hari sebelum hari H
- Membawa buku intisari pada saat jam muhadoroh berlangsung
II. Dilarang kepada seluruh santri/santriwati untuk berkomunikasi dengan bahasa indonesia dan berbahasa daerah selama berada di dalam area pondok. KECUALI hari ahad setiap awal bulan bebas menggunakan bahasa daerah masing-masing.
III. Mewajibkan kepada seluruh OSWA:
- Mengambil mufrodat pada sore hari ke bagian LAC bagi yang mendapat jadwal
- Mengabsen seluruh anggota pada saat penerimaan mufrodat pagi berlangsung dan mengumpulkannya ke bagian bahasa
IV. Mewajibkan kepada OSWA bagian bahasa untuk :
- Mengumpulkan buku pelanggaran anggota 1 minggu sekali sebelum magrib kebagian LAC
- Mengadakan mahkamah setip habis isya bagi anggota yang melakukan pelanggaran bahasa
- Mengontrol bahasa anggota setiap harinya.
CATATAN:
Pelanggaran bahasa akan dikenakan sanksi yang sesuai dengan alam pendidikan, terarah, dan menumbuhkan rasa kesadaran berbahasa serta dapat menjadi kaca perbandingan bagi santri santriwati lainnya.