Pengasuh LKSA
Dikenal dengan sapaan Ibu Andi Darwisah, Lahir di Pinrang tanggal 5 Juni 1954 pernah mengenyam studi di Pendidikan Tarjih, berguru langsung kepada KH Ahmad Marzuki Hasan, sebagai salah satu santri angkatan pertama di jalan Bandang Makassar, cikal bakal Pesantren Darul Istiqamah-Maccopa Kabupaten Maros Sulawesi Selatan.
Setelah menyelesaikan studinya tahun 1975, ia dipersunting Ustadz Anwar Alif, sama-sama mengenyam Pendidikan Tarjih. Ibu Andi Darwisah adalah saudara kandung istri Kiyai Marzuki.
Tahun 1977, ia diminta Ormas Muhammadiyah Pangkep memimpin dan mengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Mattoangin (1977-1990), mengerahkan tenaga, pikiran, bahkan materi, mengantarkan Panti Asuhan itu menjadi organisasi sosial Orsos terbesar dan terbaik di Sulawesi Selatan (versi Depsos RI). Beberapa pejabat menteri pernah berkunjung langsung, diantaranya Menteri Sosial dan Menteri Koperasi RI. Hal ini pula yang membuat dakwah dan perannya mulai dikenal luas masyarakat Sulawesi Selatan.
Awal tahun 1991 ia menjadi salah satu pencetus berdirinya Yayasan Mujahidin Pangkep YMP digagas secara mandiri di kediaman Haji Haerong yang beberapa tahun menjadi asrama sekaligus pusat kegiatan belajar mengajar anak-anak asuhan yayasan.
Pada masa itu Ustadz Anwar dan istri hanya membina anak-anak dari sanak keluarga saja dan juga beberapa warga yang menitipkan anak anak mereka. Rupanya hal ini sangat membantu warga sekitar menyekolahkan anak mereka secara cuma cuma mendapat pembelajaran agama. Tidaklah sedikit tantangan yang dihadapi, mulai dari keterbatasan sandang pangan, hingga tempat tidur dengan alas seadanya pula. Situasi ini dihadapinya dengan sabar dan teguh beberapa tahun. Sampai akhirnya mendapat sambutan positif dan pengakuan dari pemerintah, yaitu tepat tanggal 11 Desember 1991 resmi berdiri Yayasan Mujahidin Pangkep YMP tercatat pada kantor notaris Sitske Limowa, SH. di Kota Ujung Pandang (Makassar).
Momentum pendirian yayasan ini dimanfaatkan untuk sekaligus mendirikan dan meresmikan Panti Asuhan Mujahidin sebagai organisasi sosial pertama yang dinaungi yayasan. Dan hanya dalam hitungan beberapa hari, izin operasional pun diterbitkan Departemen Sosial.
Peran penting ibu Andi Darwisah tahun 1991, ditemani sahabat dekatnya Haliyah Page, istri Qamaruddin Syam, menggalang dana dari pintu ke pintu rumah warga selama sebulan, ternyata mendapat respon luar biasa dari keluarga dan warga Pangkep. Berpegang pada prinsip uswah hasanah, Ustadz Anwar memulai sendiri menjadi pewakaf pertama memberi kontribusi patungan seluas 400 m² tanah sawah. Langkah itu kemudian memantik simpati warga lain hingga puluhan orang datang membawa patungan dana, tidak mau ketinggalan pahala jariyah, Haji Abdul Hamid ikut berwakaf seluas 1.000 m² diikuti Haji Haerong mewakafkan timbunan 1.200 truk. Hanya dalam waktu sebulan saja, Andi Darwisah telah berhasil menggalang dana sebesar 12 juta rupiah, cukup untuk membebaskan sawah seluas 7.600 m², yaitu milik Haji Baharuddin 1.800 m² dan Haji Badji 5.800 m² berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 81/PJ-PK/III/1993 di jalan poros Pangkajene Bungoro.